Sebagian besar radio/jaringan radio di seluruh Ibu Kota Jakarta,
Senin (11/12), mematikan siarannya secara serempak mulai jam 7.45 WIB.
Ada yang mematikan siaran selama satu menit, tetapi ada pula yang selama
15 menit. Kebingungan pun melanda warga ibu kota yang mempertanyakan
hal ini lewat sosial media.
Menurut Denny J. Sompie, salah seorang pejabat PRSSNI DKI Jakarta,
kampanye ini untuk mengingatkan warga ibu kota akan arti penting radio
karena selama ini ada kesan bahwa pendengar radio turun dan orang lebih
memilih industri yang sedang naik daun seperti televisi dan media
online.
“Semua radio mengajak pendengarnya untuk sharring (berbagi.red) apa
rasanya kalau radio mati,” ujar Denny. Ditambahkannya, “kami ingin
menginformasikan bahwa saat ini radio itu penting. Jangan ditingalkan.”
Lebih jauh Denny mengatakan kampanye ini merupakan bagian dari aksi “ayo
dengar radio!”
Tak hanya menarik perhatian warga Jakarta, kampanye #radioguemati ini
juga menarik perhatian orang nomor satu di Indonesia. Presiden Joko
Widodo lewat Twitter memasang video pendek disertai cuitan “emang enak
nggak ada radio. Saya Joko Widodo, pendengar radio. Kalau kamu?” di
@jokowi.
copas : https://www.voaindonesia.com/a/jokowi-emang-enak-enggak-ada-radio/4158190.html
copas : https://www.voaindonesia.com/a/jokowi-emang-enak-enggak-ada-radio/4158190.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar